Minggu, 11 Maret 2018

Tugas Indonesia : Novel Perempuan Berkalung Sorban


Sinopsis

Novel ini bisa dikategorikan karya religious yang cerdas mendobrak kebiasaan-kebiasaan yang membuat posisi wanita menjadi minor. Tokoh utama novel ini bernama Annisa. Ia lahir dan tumbuh di kalangan pesantren yang memegang adat keagamaan secara kokoh. Namun seiring perkembangannya, Annisa mulai merasakan adanya perlakuan yang ganjil bagi dirinya. Ia merasa haknya dikecikan jika dibandingkan dengan saudaranya yang lain. Annisa tak diijinkan berlatih menunggang kuda seperti saudara laki-lakinya, ia tak diijinkan berbicara dan mengemukakan pendapatnya, ia harus diam saat di meja makan, ia tak boleh terlambat bangun dan harus rajin serta masih banyak lagi perlakuan berbeda yang diterima oleh Annisa dari orang tuanya sendiri yang merupakan Kiyai terhormat di pesantren. 


Annisa sudah lama menyampaikan protesnya akan tetapi tak ada yang mau mendengarkannya. Satu-satunya yang mendukungnya bernama Khudori. Ia sebenarnya masih kerabat Annisa. Namun benih cinta di antara mereka tak bisa disembunyikan. Hanya saja, berjalannya waktu, Khudori akhirnya harus terpisah dari Annisa sebab ia melanjutkan pendidikannya di Cairo Mesir. Tinggallah Annisa sendiri di lingkungan pesantren. Namun hubungan mereka masih berlanjut lewat surat-surat. Setelah Annisa lulus dari Sekolah Dasar, ia kemudian dijodohkan dengan seorang anak Kiyai terpandang bernama Samsyuddin. Annisa tak setuju atas pernikahan tersebut tapi ia tak kuasa menolak. Pada akhirnya ia tak bahagia dengan pernikahan itu sebab selain tanpa cinta, Syamsuddin juga bukan pribadi yang menyenangkan. Ia kasar dan sering menyiksa Annisa bahkan saat berhubungan intim sekalipun. Perlakuan itu berlanjut hingga suatu waktu datang seorang wanita yang tengah hamil tua dan mengaku anak dalam perutnya adalah keturunan Syamsuddin. Annisa kemudian rela dipologami. 


Annisa sebagai isteri pertama menjalin hubungan yang baik dengan isteri kedua suaminya. Mereka bahkan tak segan berbagi. Namun, kembalinya Khudori ke Indonesia membuat Annisa berani menceritakan semua kekejaman Syamsuddin terhadapnya. Akhirnya, ia memilih bercerai. Rasa cinta Annisa dan Khudori tidak bisa disembunyikan. Hanya saja keduanya terganjal restu. Akhrnya mereka memutuskan hidup masing-masing sambil menunggu restu juga masa iddah Annisa habis. Annisa melanjutkan kuliah di Jogjakarta sementara Khudori sibuk bekerja. Singkat cerita, Khudori akhirnya meminang Annisa dan menikah atas persetujuan keluarganya. Mereka hidup bahagia dan dikaruniai anak bernama Mahbub. Namun suatu waktu di sebuah pesta, pasangan ini bertemu dengan Syamsuddin yang masih menaruh dendam. Hingga pada akhirnya Khudori dikabarkan meninggal akibat kecelakaan. Annisa meyakini kematian suaminya disebabkan oleh Syamsuddin. Tapi ia tak punya bukti yang cukup. Ia pada akhirnya memilih ikhlas dan hidup bersama anaknya. 
  
1. Unsur Instrinsik
a. Tema : Novel Perempuan Berkalung Sorban ini mengangkat tema tentang sosial yang menceritakan seorang perempuan yang dibedakan dengan laki-laki dalam kehidupan sosialnya, baik dari segi pendidikan, hak, dan sebagainya. Selain tema sosial, di dalam novel ini pun terdapat nila-nilai religi yang dapat memberi pelajaran dan hikmah bagi para pembacanya
b. Alur :
- Maju: perjalanan Anisah kecil menjadi dewasa, kemuudian data-data tahun yang tercantum, cerita yang berkelanjutan seperti saat anisah muda yang sering membuat onar dan berkelanjutan sampai ia dewasa bahkan saat menikah dengan Samsudin (suami Anisah yang lama)
- Mundur : saat ayah anisah meninggal dan anisah memimpikan dalam tidurnya saat bertemu dengannya dan bercakap-cakap saat masih kecil.
c. Latar :
Ø Tempat :
o Pantai : saat anisah kecil ia belajar menunggangi kuda di pandai, saat anisah merasa kesal pada ketidakadilan yang ada disekitarnya ia melarikan diri ke pantai dan saat lek khudori ingin melanjutkan sekolah ke kairo mereka bermain di tepi pantai.
o Pondok pesantren : ayah anisah adalah pendiri salah satu pondok pesantren yang ada di jawa tengah, dan selama 12 tahun anisah belajar di pondok pesantren.
o Kamar anisah : saat samsudin akan melamar anisah, orang tua anisah menyuruhnya bersiap-siap dikamar
o Jogja : setelah anisah dewasa dan bercerai dari samsudin anisah melanjutkan hidupnya di jogja, ia bekerja dan hidup sendiri di jogja.
o Bioskop : saat anisah remaja ia sangat ingin melihat film dan akhirnya ia kabur dari pesantren dan pergi ke bioskop
o Pasar : saat pagi anisah berbelanja dipasar, dan saat rumah tangga anisah berantakkan semua orang dipasar membicarakannya.
o Rumah makan : khudori kembali ke Indonesia dan menemui anisah di jogja dan saat khudori meyakinkan dan melamar anisah.
o Mesir : khudori melanjutkan pendidikan di kairo mesir
o Sekolah : anisah kabur karena ia tidak dijadikan ketua kelas walaupun nilainya lebih tinggi
Ø Suasana :
o Menyenangkan : saat anisah dan khudori bermain bersama dipantai
o Menyedihkan : saat perpisahan anisah dan khudori, saat ayah anisah meninggal dan saat khudori meninggal karena kecelakaan
o Menegangkan : saat perdebatan antara ayah anisah dan anisah tentang kebebasan perempuan, saat ayah anisah marah karena anisah kabur dari kelas, saat samsudin melakukan kekerasan pada anisah, saat anisah dan khudori dituduh berbuat zina dan dilempari batu, saat kakak anisah menentang perbuatan anisah yang ingin membuat perpustakaan modern, dan saat semua buku-buku modern dibakar.
o Romantis : saat anisah dan khudori bersama dalam menghadapi masalah yang menimpah mereka, saat mereka ke dokter untuk periksa kandugan anisah dan saat khudori berjanji akan selalu menemani anisah.
Ø Waktu :
o 1985 : saat anisah kecil dan ditinggal khudori untuk melanjutkan sekolah ke kairo
o 1992 : saat anisah kangen dengan khudori dan melihat kearah kalender
o Anisah kecil : saat anisah bermain ditepi pantai dan belajar kuda walaupun pada akhirnya ia ketahuan dan dilarang keras
o Saat pemilihan ketua kelas : anisah menang dalam voting pemilihan ketua kelas, tapi sebagai wanita ia tidak boleh menjadi pemimpin.
o Samsudin melamar : saat samsudin dan keluarga datang ke pesantren anisah dan membicarakan tentang perjodohan anisah dan samsudin.
o Pagi hari : terdengar adzan subuh dan pada santri mengambil air wudhu
o Malam hari : jam 7 malam anisah pergi ke bioskop dan mendapati seseorang menggodanya.
d. Tokoh dan penokohan:
Ø Anisah : cerdas, kritis, dan berfikiran maju. Hal ini dibuktikan dengan beberapa pemikirannya yang selalu mendetile dalam menghadapi permasalah yang mengekangnya selama dipesantren dan keinginan yang kuat untuk bebas dan maju namun tetap menjaga kodratnya sebagai wanita muslimah.
Ø Khudori : cerdas, penyayang, penyabar, dan dewasa. Hal ini dibuktikan dengan perilakunya yang senantiasa berhati-hati dan tidak sembarangan, ia juga bisa mengotrol emosinya saat ia dihina dan dilempari batu. Watak cerdasnya berdasarkan kemampuannya melanjutkan sekolah di kairo.
Ø Abi (Ayah Anisah) : bijaksana, tegas, agamis. Hal ini dibuktikan dari keteguhannya dalam membangun pesantren dan menentang anisah menjadi wanita yang liar.
Ø Ummi : penyayang, pendiam, bijaksana. Hal ini dapat dilihat dari perilaku tokoh yang cenderung diam dalam mengambil keputusan namun ia tetap memiliki maksud tersembunyi. Ia juga sangat menyayangi anisah walaupun tingkahnya keterlaluan ia tetap membelanya.
Ø Samsudin : kasar, genit, kurang ajar. Hal ini dapat dilihat dari cara samsudin memperlakukan anisah sebagai istrinya, dan juga ia telah menghamili wanita lain.
Ø Sari : berfikiran maju dan berani. Hal ini bisa dilihat dari sikap sari yang berusaha menjadi penulis terkenal sampai-sampai ia berani kabur untuk ikut workshop.
e. Amanat :
Ø Peganglah agama untuk hidup yang berkualitas
Ø Jangan membantah orang tua
Ø Jangan berhenti berfikir kritis dan ingin maju
Ø Bersabarlah dalam menghadapi ujian




2. Unsur ekstrinsik
a. Nilai agama: seorang wanita bisa dengan mudah untuk masuk surga, bersabar dalam menjalani cobaan dan menjalani hidup sesuai ajaran agama
b. Nilai budaya: setiap subuh sholat berjamaah dan dilanjutkan sekolah, kebiasaan perjodohan dilingkungan pesantren, dan orang yang berbuat zina dilempari batu.
c. Nilai estetik : keindahan pantai parangtritis yang di jadikan lokasi cerita
d. Nilai social : perselingkuhan yang kerap terjadi, kekerasan dalam rumah tangga dan saling membantu sesame dalam menghadapi masalah
e. Nilai edukasi : selalu terbuka dengan ilmu dan dunia tapi tetap harus memiliki benteng pertahanan yang akan melindungi jati diri sebagai seorang muslim.


Minggu, 19 November 2017

Penutup

BAB 3 
Penutup

3.1 Kesimpulan 
3.2 Saran
    Kepada para pembaca agar lebih mengetahui informasi tentang perkembangan politik masa Demokrasi Liberal


DAFTAR PUSTAKA 
- BUKU PAKAT SEJARAH INDONESIA

Konsep 5W + 1H

What  : Kabinet Natsir (1950-1951)
When : Kabinet Natsir yang terbentuk pada 6 september 1950 tidak melibatkan PNI di dalamnya, PNI menjadi oposisi bersama PKI dan murba dan Latar belakang masalah dalam pembentukan kabinet sering kali menjadi faktor yang menyebabkan goyah dan jatuhnya kabinet, hal ini menyebabkan menteri dalam Negri mengundurkan diri, kondisi ini  hubungan kabinet dengan parlemen tidak lancar yang akhirnya menyebabkan Natsir menyerahkan Mandatnya kepada Soekarno pada 21 Maret 1951
Where : Di Irian Barat (Papua Barat)
Who    : Kabinet Natsir (Partai Masyumi)
Why    : Kabinet Natsir yang tujuannya yaitu masalah keamanan ,kemakmuran dan masalah Irian  barat yang bermaksud menyusun kabinet dengan melibatkan sebanyak banyaknya partai                      agar kabinetnya mencerminkan sifat Nasional dan mendapat dukungan parlemen yang besar


How    : Jatuhnya Kabinet Nasir, Membuat presiden soekarno mengadakan pembicaraan dengan para   pemimpin partao untuk memilih tim Formatur kabinet yang kemudian menghasilkan kabinet Sukiman pada tanggal 26 april 1951

Struktur

*Struktur Pemerintahan
Kepala pemerintah : Muhammad Natsir
Wakil Kepada Pemerintah : Hamengkubowo IX
Kepala Negara : Soekarno-Mohammad hatta (Wakil)
Jumlah Menteri : 18
Partai Anggota : - Majelis Syuro Muslimin Indonesia :
                           (Natsir , M. Roem , Syfruddin, Wahid Hasjim)
                           -Persatuan Indonesia raya :
                            (Wongsonegoro,Herman J. )
                            Faksi Demoktasi (M.A. Pella)
                           - Partai Sosial Indonesia :
                            (Soed, Tandiono M)
                           -Partai Khatolik
                            (F.S Haryadi)
                           - Partai Kristen Indonesia
                           - Partai Indonesia raya
                             ( Panji)
                           - Partai Sarekat Islam Indonesia
                             ( Harsono )
                            - Independen
                              ( Hamengkubuwono Dr. Assat, A.Halim. DLL )

ISI

BAB II
2.1 Sistem dan struktur politik dan ekonomi masa demokrasi parlementer ( 1950-1951)
 * Kabinet Natsir (1950-1951)
kabinet- kabinet tersebut umumnya memiliki program yang tujuannya sama, yaitu masalah keamanan , kemakmuran dan masalah Irian barat ( saat ini papua barat ). namun setiap kabinet memiliki penekanan msing masing, kabinet yang dipimpin masyumi menekankan pentingnya penyempurnaan pimpinan TNI , Sedangkan kabinet yang di pimpin oleh PNI sering menekankan pada masalah luar negeri yang menungtungkan perjuangan pembebasan Irian Barat dan pemerintah dalam Negeri.

Apabila kita teliti kabinet kabinet tersebut satu persatu maka akan nampak nhal hal yang menarik. 
Kabinet Natsir (1950-1951), ketika menyusun kabinetnya, Natsir bermaksud menyusun kabinet dengan melibatkan sebanyak mungkin partai agar kabinetnya mencerminkan sifat nasional dan mendapat dukugan parlemen yang besar. namun pada kenyataannya, Natsir kesulitan  membentuk kabinet seperti yang diinginkannya, terutama kesulitan dalam menempatkan orang-orang PNI dalam kabinet. Sehingga kabinet Natsir yang terbentuk pada 6 September 1950, tidak melibatkan PNI di dalamnya. PNI oposisi bersama PKI dan Murba.

Latar belakang masalah dalam pembentukan kabinet sering kali menjadi faktor yang menyebabkan goyah dan jatuhnya kabinet. Hal ini terlihat ketika kabinet Natsir menjalankan pemerintahannya, kelompok oposisi segera melancarkan kritik terhadap jalannya pemerintahan Natsir . Kabinet Natsir di hadapkan pada Mosi Hadikusumo dari PNI yang menuntut agar pemerintah mencabut peraturan No 39 tahun 1950 tentang pemilihan anggota lembaga perwakilan daerah . lembaga - lembaga perwakilan daerah yang sudah di bentuk atas dasar peraturan pemerintah No 39 tahun 1950 oleh kabinet Hatta, supaya diganti dengan undang-undang yang baru yang bersifat demoktatis karena dalam PP no 39 dalam menentukan pemilihannya dilakukan secara bertingkat. berdasarkan pemungutan suara di parlemen , Mosi Hadikusumo mendapat dukungan dari parlemen. hal ini menyebabkan menteri dalam negeri mengundurkan diri. kondisi ini menyebabkan hubungan kabinet dengan parlemen tidak lancar yang akhirnya menyebabkan Natsir menyerahkan Mandatnya kepada Soekarno pada 21 Maret 1951 .

Latar Belakang

1.1 Latar Belakang
  Kabinet Natsir adalah kabinet pertama yang dibentuk setelah pembubaran negara Republik Indonesia Serikat , dan kembali menjadi negara Kesatuan Republik Indonesia . Kabinet ini bertugas sejak tanggal 6 september 1950 Hingga 21 Maret 1951
dan jatuhnya perdana menteri natsir mengembalikan mandatnya kepada presiden

1.2 Rumus Masalah
  Berdasarkan latar belakang tersebut , rumusan masalah yang akan di bahas sebagai berikut :
What   : Nama Peristiwa
when   : Tanggal , Bulan , Tahun Peristiwa
Where : Tempat Terjadinya Peristiwa
Why    : Mengapa Mereka melakukan Demokarasi Liberal
Who    : Pemimpin Gerakan kabinet
How    : Bagaimana cara pemerintah Indonesia Menyelesaikan masalah tersebut

1.3 Tujuan Penulisan
  Adapun tujuan penulisan sebagai berikut :
- untuk mengetahui tentang kabinet dan tujuan kabinet tersebut , terutama kabinet Natsir

Daftar isi

DAFTAR ISI
BAB 1 PEMBUKAAN ...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................2
1.2 Rumus Masalah .....................................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................................................5
2.1 Sistem dan Struktur Pemerintahan ........................................................................................6
2.2 Konsep 5W (+) 1 H ...............................................................................................................7
BAB 3 PENUTUP .......................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................9
3.2 Saran ......................................................................................................................................10