Minggu, 19 November 2017

Penutup

BAB 3 
Penutup

3.1 Kesimpulan 
3.2 Saran
    Kepada para pembaca agar lebih mengetahui informasi tentang perkembangan politik masa Demokrasi Liberal


DAFTAR PUSTAKA 
- BUKU PAKAT SEJARAH INDONESIA

Konsep 5W + 1H

What  : Kabinet Natsir (1950-1951)
When : Kabinet Natsir yang terbentuk pada 6 september 1950 tidak melibatkan PNI di dalamnya, PNI menjadi oposisi bersama PKI dan murba dan Latar belakang masalah dalam pembentukan kabinet sering kali menjadi faktor yang menyebabkan goyah dan jatuhnya kabinet, hal ini menyebabkan menteri dalam Negri mengundurkan diri, kondisi ini  hubungan kabinet dengan parlemen tidak lancar yang akhirnya menyebabkan Natsir menyerahkan Mandatnya kepada Soekarno pada 21 Maret 1951
Where : Di Irian Barat (Papua Barat)
Who    : Kabinet Natsir (Partai Masyumi)
Why    : Kabinet Natsir yang tujuannya yaitu masalah keamanan ,kemakmuran dan masalah Irian  barat yang bermaksud menyusun kabinet dengan melibatkan sebanyak banyaknya partai                      agar kabinetnya mencerminkan sifat Nasional dan mendapat dukungan parlemen yang besar


How    : Jatuhnya Kabinet Nasir, Membuat presiden soekarno mengadakan pembicaraan dengan para   pemimpin partao untuk memilih tim Formatur kabinet yang kemudian menghasilkan kabinet Sukiman pada tanggal 26 april 1951

Struktur

*Struktur Pemerintahan
Kepala pemerintah : Muhammad Natsir
Wakil Kepada Pemerintah : Hamengkubowo IX
Kepala Negara : Soekarno-Mohammad hatta (Wakil)
Jumlah Menteri : 18
Partai Anggota : - Majelis Syuro Muslimin Indonesia :
                           (Natsir , M. Roem , Syfruddin, Wahid Hasjim)
                           -Persatuan Indonesia raya :
                            (Wongsonegoro,Herman J. )
                            Faksi Demoktasi (M.A. Pella)
                           - Partai Sosial Indonesia :
                            (Soed, Tandiono M)
                           -Partai Khatolik
                            (F.S Haryadi)
                           - Partai Kristen Indonesia
                           - Partai Indonesia raya
                             ( Panji)
                           - Partai Sarekat Islam Indonesia
                             ( Harsono )
                            - Independen
                              ( Hamengkubuwono Dr. Assat, A.Halim. DLL )

ISI

BAB II
2.1 Sistem dan struktur politik dan ekonomi masa demokrasi parlementer ( 1950-1951)
 * Kabinet Natsir (1950-1951)
kabinet- kabinet tersebut umumnya memiliki program yang tujuannya sama, yaitu masalah keamanan , kemakmuran dan masalah Irian barat ( saat ini papua barat ). namun setiap kabinet memiliki penekanan msing masing, kabinet yang dipimpin masyumi menekankan pentingnya penyempurnaan pimpinan TNI , Sedangkan kabinet yang di pimpin oleh PNI sering menekankan pada masalah luar negeri yang menungtungkan perjuangan pembebasan Irian Barat dan pemerintah dalam Negeri.

Apabila kita teliti kabinet kabinet tersebut satu persatu maka akan nampak nhal hal yang menarik. 
Kabinet Natsir (1950-1951), ketika menyusun kabinetnya, Natsir bermaksud menyusun kabinet dengan melibatkan sebanyak mungkin partai agar kabinetnya mencerminkan sifat nasional dan mendapat dukugan parlemen yang besar. namun pada kenyataannya, Natsir kesulitan  membentuk kabinet seperti yang diinginkannya, terutama kesulitan dalam menempatkan orang-orang PNI dalam kabinet. Sehingga kabinet Natsir yang terbentuk pada 6 September 1950, tidak melibatkan PNI di dalamnya. PNI oposisi bersama PKI dan Murba.

Latar belakang masalah dalam pembentukan kabinet sering kali menjadi faktor yang menyebabkan goyah dan jatuhnya kabinet. Hal ini terlihat ketika kabinet Natsir menjalankan pemerintahannya, kelompok oposisi segera melancarkan kritik terhadap jalannya pemerintahan Natsir . Kabinet Natsir di hadapkan pada Mosi Hadikusumo dari PNI yang menuntut agar pemerintah mencabut peraturan No 39 tahun 1950 tentang pemilihan anggota lembaga perwakilan daerah . lembaga - lembaga perwakilan daerah yang sudah di bentuk atas dasar peraturan pemerintah No 39 tahun 1950 oleh kabinet Hatta, supaya diganti dengan undang-undang yang baru yang bersifat demoktatis karena dalam PP no 39 dalam menentukan pemilihannya dilakukan secara bertingkat. berdasarkan pemungutan suara di parlemen , Mosi Hadikusumo mendapat dukungan dari parlemen. hal ini menyebabkan menteri dalam negeri mengundurkan diri. kondisi ini menyebabkan hubungan kabinet dengan parlemen tidak lancar yang akhirnya menyebabkan Natsir menyerahkan Mandatnya kepada Soekarno pada 21 Maret 1951 .

Latar Belakang

1.1 Latar Belakang
  Kabinet Natsir adalah kabinet pertama yang dibentuk setelah pembubaran negara Republik Indonesia Serikat , dan kembali menjadi negara Kesatuan Republik Indonesia . Kabinet ini bertugas sejak tanggal 6 september 1950 Hingga 21 Maret 1951
dan jatuhnya perdana menteri natsir mengembalikan mandatnya kepada presiden

1.2 Rumus Masalah
  Berdasarkan latar belakang tersebut , rumusan masalah yang akan di bahas sebagai berikut :
What   : Nama Peristiwa
when   : Tanggal , Bulan , Tahun Peristiwa
Where : Tempat Terjadinya Peristiwa
Why    : Mengapa Mereka melakukan Demokarasi Liberal
Who    : Pemimpin Gerakan kabinet
How    : Bagaimana cara pemerintah Indonesia Menyelesaikan masalah tersebut

1.3 Tujuan Penulisan
  Adapun tujuan penulisan sebagai berikut :
- untuk mengetahui tentang kabinet dan tujuan kabinet tersebut , terutama kabinet Natsir

Daftar isi

DAFTAR ISI
BAB 1 PEMBUKAAN ...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................2
1.2 Rumus Masalah .....................................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................................................5
2.1 Sistem dan Struktur Pemerintahan ........................................................................................6
2.2 Konsep 5W (+) 1 H ...............................................................................................................7
BAB 3 PENUTUP .......................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................9
3.2 Saran ......................................................................................................................................10